24 Mei 2009

Pelantikan DPD KNPI Kota Cirebon 2008 - 2011

(sumber Berita : Radar Cirebon, 20 Juni 2008)

KESAMBI - Pengurus DPD Komite Nasional Pemuda Indonesia (KNPI) Kota Cirebon dilantik. Turut hadir dalam kesempatan tersebut Walikota Cirebon Subardi, S.Pd, Ketua DPRD Kota Cirebon H. Dahrin Syahrir dan Ketua DPD KNPI Jawa Barat Dian Rahadian, SH. Acara tersebut diselenggarakan di Gedung Pemuda dengan suasana penuh kesederhanaan, Kamis (19/6).

Ketua KNPI terpilih melalui SK DPD KNPI Jabar No. 01/KNPI-JB/VI/2008 melalui proses voting dalam musyawarah KNPI 21 Mei lalu. Erwin R. Josandi, yang berhasil memperoleh 18 suara mengungguli M. Taufik, S.Ag yang memperoleh 9 suara, Iding Hendriyana, SE dengan 5 suara dan blangko 3 suara. Terpilihnya Erwin juga sekaligus menandai berakhirnya masa jabatan ketua yang lama, Drs. H. Syaeful Badar, MA.
Ditanya mengenai program jangka pendeknya, Erwin mengaku sudah mempersiapkan program Koperasi Bina Muda yang sempat berjalan di era kepemimpinan PRA Arief Natadiningrat, SE "Khusus untuk koperasi akan dihidupkan kembali dalam waktu dekat ini," katanya.
Dia juga telah mengagendakan untuk membentuk forum diskusi pemuda dengan lingkup sampai ke tingkat kelurahan. Pembentukan forum diskusi sesuai dengan tema kami yaitu mewujudkan Kebersamaan untuk Kebangkitan Pemuda. Erwin juga mengajak OKP (43 OKP) dan KNPI di tingkat Kecamatan untuk dapat melaksanakan program-program yang melibatkan potensi pemuda secara luas, karena pemuda adalah generasi penerus bangsa.
Sementara itu, dalam sambutannya, Walikota Cirebon, Subardi, S.Pd (pernah menjadi pengurus KNPI) mengakui peran pemuda dalam kemerdekaan bangsa. Dia juga sempat mengutip ucapan Bung Karno yang menggambarkan besarnya potensi pemuda. "Bawakan aku sepuluh pemuda dan aku akan mengguncang dunia," ucapnya mengutip kalimat Bung Karno.
Dalam kesempatan tersebut, Subardi juga mengaku prihatin dengan kondisi Gedung Pemuda yang atapnya bolong dan kumuh. "Gedung atau gudang?" celoteh walikota yang disambut gelak tawa pengurus KNPI seraya mengatakan, bagaimana pemuda mau maju kalau kondisi gedung yang merupakan salahsatu fasilitasnya tidak memadai.(yud)

KNPI Berjuang Bentuk Dispora

(Sumber Berita : Radar Cirebon, 07 Agustus 2008)

KEJAKSAN - Komite Nasional Pemuda Indonsia (KNPI) Kota Cirebon, mengusulkan dipisahkannya Bidang Pemuda dan Olahraga dari Dinas Pendidikan menjadi dinas yang berdiri sendiri. Usulan tersebut disampaikan dalam hearing dengan anggota DPRD Kota Cirebon di ruang serbaguna, kemarin (6/8).
“Kami memandang perlu untuk dibentuk Dinas Pemuda dan Olaharaga, karena sudah merupakan kebutuhan dan bukan lagi kewajiban,” ujar Hartoyo, wakil ketua Bidang Politik dan Kebijakan KNPI Kota Cirebon.
Dia menjelaskan, sesuai PP No 38 Tahun 2007 tentang Pembagian Urusan Wajib Pemerintah Pusat sampai Pemerintah Daerah dan PP No 41 tentang Pembentukan Organisasi, maka Dinas Pemuda dan Olahraga (Dispora) harus berdiri sendiri dan tidak digabung dengan bidang lain, mengingat Bidang Pemuda dan Olahraga adalah urusan wajib.
Masih menurutnya, saat ini pemuda rentan dengan masalah-masalah seperti kriminalitas, narkoba dan pengangguran.
“Selama bidang pemuda dan olahraga masih bergabung dengan Dinas Pendidikan, hal-hal semacam itu idak tersentuh karena lebih ditekankan pada pembangunan pemuda dan olahraga di sekolah, tapi yang lingkupnya umum justru belum tersentuh,” kata Hartoyo.
Hal serupa dikatakan Ketua KNPI Erwin R Josandi. Menurutnya, apabila bidang pemuda dan olahraga disatukan dengan lainnya atau tidak berdiri sendiri, dikhawatirkan program-program pemerintah di bidang kepemudaan dan olahraga justru setengah hati dan tidak fokus.
“Kami meminta agar Dinas Pemuda dan Olahraga segera dibentuk dan tidak digabungkan dengan bidang lainnya,” kata Erwin seraya mengatakan, seperti yang menjadi wacana saat ini dimana bidang pemuda dan olahraga akan digabung bersama bidang pariwisata dan kebudayaan dengan nama Dinas Pemuda, Olahraga, Pariwisata dan Kebudayaan.
Sementara itu, H Dahrin Syahrir, wakil ketua DPRD mengaku setuju denga usulan tersebut. “Secara pribadi saya setuju dengan usulan pembetukan Dinas Pemuda dan Olahraga, hanya saja semuanya dikembalikan pada aturan yang berlaku”.
Dahrin juga mengimbau agar draf ajuan pembentukan Dinas Pemuda dan Olahraga segera diajukan untuk dipelajari oleh DPRD, agar nantinya program-program dinas benar-benar tepat sasaran dan sesuai dengan kebutuhan, karena konsep awalnya adalah ajuan dari masyarakat. (yud)

KNPI dan Pemuda Panca Marga Kota Cirebon Gelar Turnamen Bola Voli

(Sumber Berita : Harian Umum Pelita, 23 Agustus 2008)

Kota Cirebon, Pelita
Pemuda Panca Marga (PPM) Kota Cirebon menggelar turnamen bola voli, yang berlangsung dua hari (23-24/08) di Makorem 063 / Sunan Gunung Jati Cirebon. Acara itu berlangsung difasilitasi oleh KNPI Kota Cirebon dan Korem 063 / SGJ Cirebon, dengan disponsori sebuah produsen minuman kesehatan dan sebuah produsen rokok, dalam rangka rangkaian HUT Kemerdekaan RI - 63.
Menurut Erwin R Josandi, Ketua KNPI Kota Cirebon, acara ini selain untuk meraih prestasi dan mencari bakat, juga untuk menjalin silaturrahmi. Sekertaris PPM Her Puspito Edi, melalui Humasnya Maman Suratman, S.Kom menjelaskan, inisiatif turnamen ini dari PPM. Juara I nantinya akan mendapat Piala bergilir Danrem 063 / SGJ dan Piala dari PPM, juara II dari Legiun Veteran RI, juara III dari Dewan Pendidikan Kota Cirebon, sedangkan Harapan I mendapat piala dari KNPI Kota Cirebon.
Ketua penyelenggara Pelda Provost Prihadi dari Korem 063 / SGJ mengatakan, turnamen diikuti oleh 17 tim dari se wilayah Cirebon. Beberapa tim diantaranya selalu menyumbangkan bibit atlet berbakat.
17 Tim itu antara lain KNPI Kota Cirebon, Bima Sakti, Volkam, Indo Cement, Den Bekang Cirebon, Pertamina Indramayu, Djarum Cirebon, Aida Rattan, Family, Flamboyan, TA Megu, Universitas Swadaya Gunung Djati A dan B, Perumnas Cirebon, Panji Bersaudara. Selain hadiah-hadiah untuk para juara, juga akan diadakan doorprize bagi umum, yang telah membeli tiket seharga Rp5.000.
Danrem 063 / SGJ Kol. Inf. Sigit Yuwono dan Komandan Denbekang Cirebon Letkol CBA Sunaryo, menyambut baik acara ini sebagai sebuah langkah positif untuk saling menjalin keakraban, selain untuk menjalin keakraban dan rasa persatuan serta mengingat jasa pahlawan dan menumbuhkan sikap nasionalisme menyambut HUT Kemerdekaan RI ke - 63, anggap saja turnamen ini sebuah relaksasi dari situasi Cirebon yang sudah panas akibat politik yang rawan konflik, ujar Dan Den Bekang, Sering sekali kita membutuhkan suatu momen yang mungkin kelihatannya tak berharga, tapi ternyata berakibat cukup berarti bagi sebuah kemajuan yang positif seperti turnamen ini" tambah-nya. (ck-71)

Posko Mudik ada Tarian Daerah Sampai Service Gratis

(Sumber Berita : Berita Cirebon, 15 Sep 2008 18:39 - Opic)
CIREBON : Organisasi Kepemudaan DPD KNPI Kota Cirebon menggelar Posko Mudik di halaman parkir situs bersejarah Gua Sunyaragi Cirebon. Panitia menyediakan tempat istirahat bagi pemudik sambil dihibur tarian khas Cirebon juga service kendaraan gratis.
Abdul Hamid Ali, S.Ag. salah seorang panitia mengatakan, posko mudik tersebut diperuntukan bagi para pemudik yang melintasi Kota Cirebon, sambil memperkenalkan kesenian Cirebon dan Gua Sunyaragi yang mulai terlupakan.
"Kami ingin membantu pemerintah dalam melestarikan kesenian Cirebon dan peninggalan bersejarah terutama Gua Sunyaragi sekaligus memperkenalkan kepada masyarakat luas tentang Cirebon," ujar Ali.
Acara yang sudah dimulai sejak Sabtu (13/9) kemarin rencananya akan digelar hingga tanggal 30 September 2008 mendatang. Setiap harinya, panitia menampilkan kesenian daerah Cirebon atau kesenian lain yang dipersembahkan oleh para pelajar Kota Cirebon.
"Untuk sekarang kami mulai acaranya sekitar pukul 16.00 WIB sebagai perkenalan sekaligus acara ngabuburit warga sini," lanjut Hamid Ali.
Rencananya mulai tanggal 24 nanti, kata Ali, pihaknya akan menggelar acara selama 24 jam non stop, acaranya berisi penampilan kesenian Cirebonan, band, nasyid atau apapun yang ditampilkan pelajar Kota Cirebon sampai nonton bareng sepak bola liga Itali. (BC-211)

Latar Belakang Berdirinya KNPI


Pemuda bagi Bangsa Indonesia adalah kelompok usia yang memiliki nilai serta posisi yang strategis dalam masyarakat. Sejarah perjalanan Bangsa Indonesia selalu menyertai pemuda yang baik diminta maupun secara sukarela aktif di dalamnya. Bahkan lebih daripada itu, sering kali berbagai moment penting bagi Bangsa Indonesia lahir dari ide, semangat dan kepemimpinan para pemuda. Pemuda yang karena penggolongan usianya, memang selalu berpikir jernih dan bebas dalam menuangkan segala bentuk ide serta gagasannya kepada bangsa dan negara. Katakanlah perisitiwa penting bangsa seperti Sumpah Pemuda, persiapan dan pelaksanaan Kemerdekaan RI, atau peristiwa sekitar tahun 1965 yang semuanya melibatkan peran aktif pemuda. Bagi pemuda berbagai peran serta yang dilakukan terhadap sejarah perjalanan bangsa memiliki catatan-catatan tersendiri.
Pemuda Angkatan '28 mencetus Sumpah Pemuda adalah mereka yang berumur antara 15-23 tahun yang ditinjau dari segi pendidikan umumnya duduk di kelas akhir HIS (Hollandsc Inlandsche School), MULO atau HBS 5 tahun, dan AMS (Algemene Middelbaar School). Mereka yang duduk di Hoogere School atau sekolah tinggi atau unicersitas, cenderung dikatakan bukan pemuda lagi, mereka sudah tokoh nasional. Karena itu takkala Kasman Singodimedjo tampil sebagai Ketua JIB ketika sudah berusia 28 tahun mendapat kritik dari sementara tokoh JIB sendiri karena dianggap sudah tua.
Pemuda Angkatan '45 rata-rata berusia 25-30 tahun. Aktivis pemuda kala itu pada umumnya adalah mereka yang meninggalkan bangku kuliah saat Jepang mulai dan menjajah Indonesia selama 3,5 tahun. Masih kita ingat bersama bagaimana Ir. Soekarno dan Drs. Moh. Hatta di bawa ke sebuah desa di sebelah utara Karawang yang bernama Rengasdengklok. Peristiwa ini terjadi pada tanggal 16 Agustus 1945 pukul 04.30. WIB. Pada waktu itu Ir. Soekarno dan Moh Hatta, tokoh-tokoh tua yang menignkan agar proklamasi dilakukan melalui Panitia Persiapan Kemerdekaan Indonesia (PPKI), dibawa dan diamankan ke Rengasdengklok oleh golongan muda (Chairul Saleh cs) yang menginkan agar proklamasi dilakukan secepatnya tanpa melalui PPKI yang dianggap sebagai badan buatan Jepang. Tetapi usul tersebut ditolak Ir. Soekarno, karena merasa bertanggung jawab sebagai ketua PPKI, badan persiapan kemerdekaan. Dengan tujuan untuk menghindari Ir. Soekarno dan Drs. Moh. Hatta dari segala pengaruh Jepang, mereka membawa kedua kedua tokoh golongan tua itu ke Rengasdengklok. Mereka mendesak agar pernyataan proklamasi segera dinyatakan, karena menurut mereka keadaan sudah mendesak dan jika proklamasi tidak segera dinyatakan akan terjadi pemberontakan dari rakyat yang tidak menginginkan proklamasi ditunda. Menghadapi desakan tersebut, Ir. Soekarno dan Drs. Moh. Hatta tetap tidak berubah pendiri.
Sementara itu di Jakarta Chairul dan kawan-kawan telah menyusun rencana untuk merebut kekuasaan. Tetapi apa yang telah direncanakan tidak berhasil dijalankan karena tidak semua anggota Pembela Tanah Air (PETA) mendukung rencana tersebut. Karena tidak mendapat berita dari Jakarta, maka Jusuf Kunto dikrim untuk berunding dengan pemuda-pemuda yang ada di Jakarta. Namun sesampainya di Jakarta, Kunto hanya menemui Mr. Achmad Soebardjo, Kunto dan Mbah Sudiro ke Rangasdengklok untuk menjemput Soekarno, Hatta, Fatmawat dan Guntur. Pada tanggal 16 tengah malam rombongan tersebut sampai di Jakarta. Keesokan harinya, tepatnya tanggal 17 Agustus 1945 pernyataan proklamasi dikumandangkan. Peran aktif pemuda memang sejalan dengan gerak langkah perjalanan bangsa. Memasuki tahun 1950 hingga 1965 pertumbuhan partai politik di tahan air bagai "jendawan" di musim hujan". Begitu banyak partai politik yang tumbuh dengan berbagai platform partai yang berbeda-beda. Dan hal inipun berdampak pada aktivitas pemuda dalam berorganisasi menjadi bagian (onderbouw) partai politik. Umumnya mereka merupakan kader partai yang menunggu "promosi" menjadi tokoh partai. Saat menungu itu dapat sebentar namun dapat juga lama. Karena itu usia dari para aktivis pemuda saat itu berkisar 35-45 tahun. Kecenderungan ini berlangsung sampai dengan masa orde baru.
Ketika Orde Baru bangkit bulan Oktober 1965, yang tampil disini justru kelompok/organisasi mahasiswa yang mendapat dukungan dari organisasi pemuda yang tersingkir pada masa orla. Organisasi-organisasi mahasiswa yang turut serta melwan komunis dan meruntuhkan orde lama, kemudian sejak tanggal 25 Oktober 1965 membentuk KMI sekaligus menjadi pelopor bangkitnya orde baru bersama ABRI. Selanjutnya, KAMI sendiri dibubarkan pada bulan Agusuts 1966, lalu muncul Laskar Ampera Arif Rachman Hakim. Laskar ini selanjutnya yang mengelola massa melancarkan demonstrasi. Namundalam perkembangannya, KAMI dan Laskar tidak berhasil merumuskan peran barunya pasca demonstrasi tersebut. Pelan tapi pasti aktivitas pemuda tersebut mulai berkurang.
Para mantan tokoh pemuda tersebut kemudian mendirikan Ikatan atau Yayasan yang menaungi organisasi mereka. Laskar tidak terdengan lagi aktivitasnya, sampai 20 tahun kemudian, berdiri Ikatan keluarga Besar Laskar Ampera (IKBLA), menyusul berdirinya Yayasan Pemuda Pembangunan Indonesia (YPPI) yang didirikan mantan pimpinan KAMI. Seperti halnya KAMI dan Laskar, kabarnya KAPPI/KAPI juga demikian. Jika kemudian muncul keinginan untuk mendirikan National Union of Student (NUS) pada tahun 1970, maka formatnya akan mengulangi Majelis Mahasiswa Indonesia (MMI). Adanya NUS dan MMI formula baru akan melahirkan bipolarisasi MMI VS PPMI seperti terjadi pada tahun 1950-an. Mungkin itu sebabnya banyak pihak yang berkeberatan dengan gagasan mendirikan NUS. Maka kelahiran KNPI merupakan conditio sine quanon bagi dunia kepemudaan /kemahasiswaan Indonesia. Keberhimpunan dalam Perspektif Sejarah KNPI
Kelahiran KNPI adalah bukti dari kepekaan dan kepeloporan pemuda generasi muda dalam menjawab tantangan peran kesejarahan, melalui menggalang persatuan dan kesatuan, mengkonsolidasi keanekaragaman potensi, membentuk sinkronisasi dan sinergi partisipasi dalam rangka mensukseskan kegiatan pembangunan nasional. Kepedulian dan tanggungjawab kesejarahan telah mengilhami dan mendorong tokoh-tokoh pemuda dan pimpinan organisasi kepemudaan dan mahasiswa yang berlatar belakang berbeda-beda, dengan rasa tulus iklas menyatakan diri berhimpun dalam langkah dan gerak bersama demi terciptanya cita-cita perjuangan bangsa Indonesia. Itulah cetusan Deklarasi Pemuda Indonesia 23 Juli 1973, sebagai landasan terbentuknya KNPI. Deklarasi Pemuda lahir dari sebuah kesadaran akan tanggungjawab pemuda Indonesia untuk mengerahkan segenap upaya dan kemampuan guna menumbuhkan, meningkatkan dan mengembangkan kesadaran sebagai suatu bangsa yang merdeka dan bedaulat berdasarkan Pancasila dan UUD 1945. Deklarasi Pemuda lahir guna menndaklanjuti isi psan Sumpah Pemuda yang menggariskan kebutuhan keberhimpunan dengan mengejawantahkan satu nusa, satu bangsa dan satu bahasa Indonesia.

Peringatan Hari Sumpah Pemuda Ke - 80 Tk. Kota Cirebon

(Sumber Berita : Portal Kota Cirebon, 28 October 2008)

Walikota Cirebon Subardi, S.Pd bertindak selaku Inspektur Upacara pada Peringatan Hari Sumpah Pemuda ke – 80 Tingkat Kota Cirebon yang dilaksanakan di Alun – alun Kejaksan, Selasa (28/10) dan berlangsung secara tertib dan khidmat.
Pada kesempatan tersebut Walikota membacakan sambutan Menteri Negara Pemuda dan Olah Raga (Menpora) Dr. Adhyaksa Dault, M.Si, mengatakan bahwa tema peringatan hari sumpah pemuda tahun 2008 adalah “Mewujudkan Pemuda Nasionalis Religius, Bangkit Bersatu Menuju Indonesia Sejahtera”.
Dengan tema tersebut diharapkan mampu membangkitkan kesadaran pemuda Indonesia dalam meningkatkan semangat kebangsaan dan tampil sebagai pemuda nasionalis yang berpijak pada nilai-nilai religius Bangsa Indonesia. Bertepatan dengan momentum 100 tahun Kebangkitan Nasional, maka sebagai pemuda dan bangsa Indonesia, kita bangkit dan bersatu untuk wujudkan bhakti kita sebagai pemuda untuk menuju Indonesia sejahtera.
“Kita sebagai pemuda harus memiliki integritas dan profesionalisme yang tinggi dalalm pengabdian, ditandai dengan adanya keteguhan akhlak, sikap berani bertanggung jawab, etos kerja yang tinggi, memiliki inovasi, produktivitas dan memiliki kemampuann berdaya saing.
Menpora mengajak segenap komponen pemuda agar lebih memperkuat solidaritas sosial dalam kehidupan berbangsa. Individualisme sebagai dampak buruk dari moderenisasi yang kian merebak di tengah-tengah kita, cenderung mengakibatkan kerapuhan social dan hanya akan menambah kesengsaraan rakyat, untuk itulah para pemuda harus mengambil prakarsa untuk menguatkan solidaritas diantara sesama bangsa kita.
Usai Upacara Peringatan Hari Sumpah Pemuda dilanjutkan dengan Syukuran dan ramah-tamah yang diselenggarakan di Ruang Adipura Kencana Balaikota Cirebon. [Ditulis oleh -dn-]